Topan Freddy Tewaskan 200 Orang Lebih di Malawi dan Mozambik
"Beberapa tetangga kami meninggal di tempat."
Lazarus Chakwera, yang kembali ke Malawi pada hari Selasa (14/03) setelah menghadiri konferensi PBB di Qatar, memuji upaya bantuan para sukarelawan.
Siklon tropis terlama dalam sejarah
Topan Tropis Freddy mencapai Malawi pada Senin pagi setelah menyapu Mozambik pada akhir pekan.
Badai tersebut secara tidak resmi telah memecahkan rekor Organisasi Meteorologi Dunia sebagai topan tropis terlama yang pernah tercatat.
Rekor terakhir dibuat pada tahun 1994 untuk badai 31 hari bernama John.
Freddy menjadi badai yang diberi nama pada 6 Februari, mendarat di Madagaskar pada 21 Februari dan menyapu kepulauan itu sebelum mencapai Mozambik pada 24 Februari, merenggut puluhan nyawa di kedua negara dan berdampak pada hampir 400.000 orang.
Ia kemudian kembali ke Samudra Hindia dan mengumpulkan energi baru di atas perairannya yang hangat, kemudian berbalik arah untuk kembali dengan embusan yang jauh lebih kuat di akhir pekan, dengan kecepatan angin hingga 200 kilometer per jam, menurut Emmanuel Cloppet dari Meteo-Prancis.
Ahli meteorologi mengatakan siklon yang melintasi seluruh Samudra Hindia sangat jarang terjadi — terakhir terjadi pada tahun 2000 — dan loopback Freddy bahkan lebih luar biasa.
Topan dahsyat yang melanda Afrika selatan setelah mendarat untuk kedua kalinya yang jarang terjadi telah menewaskan sedikitnya 219 orang di Malawi dan Mozambik sejak Sabtu malam pekan lalu — dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata