Topik yang Banyak Dihindari, Tapi Banyak yang Bertanya: Kematian Karena COVID-19
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) juga membantah laporan tersebut melalui acara temu media daring mereka 20 Juni lalu.
"Ada aturan yang kuat, ketat sekali pasien itu ditentukan diagnosa sebagai COVID. Rumah sakit harus melampirkan banyak sekali dokumen pendukung untuk menyampaikan bahwa ini COVID-19," ujar Sekretaris Jendral Persi Lia Gardenia Partakusuma.
Dokter Fajri mengatakan bila ada yang mengklaim rumah sakit sengaja meng-COVID-kan pasien, mereka harus menunjukkan bukti.
"Sebaiknya kecurigaan tersebut dibuktikan di meja hijau. Kita tidak bisa cuma ngomong di media, atau mendengar saja, terus bilang 'setuju'," ujarnya.
Menurutnya, masalah komunikasi antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien mungkin menjadi penyebab kesalahpahaman terkait jenazah COVID-19.
"Apalagi lagi outbreak besar, kemungkinan besar proses komunikasinya tidak akan seefektif [dulu]," katanya.
Mengapa tertular COVID-19 bisa menyebabkan kematian?
Jawabannya, karena COVID-19 dapat menyebar ke semua organ dengan cepat, ujar dr Fajri.
"[Bila] ada di ginjal, bisa menyebabkan peradangan, di pankreas dia merusak sel pankreas, bahkan bisa menimbulkan new-onset [atau] orang tidak sakit gula tiba-tiba sakit gula karena COVID karena merusak pankreas," katanya.
Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka 100 ribu dan diperkirakan akan terus bertambah
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air