Total Lockdown di Malaysia, Warga Pendatang Jadi Target

"Bantuan yang diberikan pemerintah tidak cukup untuk memastikan mereka selamat dari pandemi dengan aman dan sehat," katanya.
'Pastikan penjaranya siap'
Penegakan aturan pembatasan aktivitas warga di Malaysia telah dilakukan dengan sangat ketat, pihak militer dan polisi dilaporkan telah menangkap ribuan orang karena dugaan pelanggaran.
Pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin, mengumumkan pihak berwenang akan melakukan penggerebekan di kawasan-kawasan yang banyak ditinggali migran tidak berdokumen.
Ia juga mengatakan akan memperkuat perbatasan Malaysia terhadap kedatangan lainnya, yang kemungkinan bertujuan untuk menghalangi kedatangan kapal yang membawa pengungsi Rohingya dari Bangladesh.
"Kami akan pastikan penjara siap," kata Hamzah seperti dikutip oleh media lokal di Malaysia.
ABC telah meminta tanggapan dari Kementerian Dalam Negeri Malaysia soal ini.
Tahun lalu, Malaysia menangkap ribuan migran dengan klaim mereka tidak mematuhi protokol COVID-19, yang menyebabkan wabah penularan di pusat-pusat penahanan imigrasi dan penjara.
Polisi Malaysia memulai penyelidikan terhadap lima pekerja media Australia tahun lalu setelah mereka terlibat dalam produksi film dokumenter Al Jazeera yang menyatakan bahwa penggerebekan itu rasis.
Warga pendatang di Malaysia bisa jadi sedang dijadikan kambing hitam karena penularan COVID-19 yang mencapai ribuan hari dan pemerintahnya dianggap gagal menangani
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya