Total Utang Indonesia Sekitar Rp 7 Ribu Triliun
Peneliti Indef: Utang Baru untuk Bayar Cicilan dan Bunga
jpnn.com, JAKARTA - Utang pemerintah membengkak akibat pembangunan infrastruktur yang begitu masif.
Hingga Februari 2018, total utang pemerintah mencapai Rp 4.034,8 triliun. Jika ditotal dengan jumlah utang swasta, total utang Indonesia mencapai sekitar Rp 7 ribu triliun.
Tingginya utang pemerintah membuat ruang ekspansi di APBN kian sempit. Keseimbangan primer (pendapatan dikurangi belanja, minus pembayaran bunga utang) pun terus mencatatkan tren negatif.
”Hal ini menunjukkan cash flow pemerintah yang justru makin tekor ketika menambah utang. Akibatnya, pemerintah menggunakan utang baru untuk membayar bunga dan cicilan utang,” kata peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Riza Annisa Pujarama di Kantor Indef, Jakarta, Rabu (21/3).
Riza melanjutkan, saat ini indikator rasio utang pemerintah dalam status waspada. Dia mengakui, rasio utang terhadap PDB 2017 yang sebesar 28,9 persen memang masih dalam batas wajar UU Keuangan Negara.
Dalam beleid tersebut dinyatakan bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen PDB dan total utang maksimal 60 persen dari PDB.
Namun, dia mengingatkan, akselerasi utang pemerintah lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, rasio beban kewajiban utang terhadap penerimaan pajak pada 2017 telah mencapai 34,8 persen. Jika dibandingkan dengan total pendapatan pemerintah telah mencapai 29,5 persen.
Utang pemerintah membengkak. Hingga Februari 2018, total utang pemerintah mencapai Rp 4.034,8 triliun.
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Bond Holders Mengajukan Hak Tagihnya pada Kepailitan Sritex
- Sejumlah Persiapan Kementerian PU Jelang Libur Nataru 2024/2025
- OJK Catat Piutang Pinjol Naik Terus
- Pinhome: Infrastruktur Pacu Pertumbuhan Pasar Properti di Daerah
- Resmikan Flyover Madukoro Semarang, Presiden Prabowo: Semoga Bermanfaat Bagi Rakyat