Totalitas Khrisna Pabichara saat Menggarap Novel Sepatu Dahlan
Blusukan ke Kebun Tebu dan Napak Tilas Enam Kilometer
Kamis, 24 Mei 2012 – 10:01 WIB
Bagi Khrisna, berbincang dengan Dahlan merupakan pintu masuk untuk mendapatkan segala hal yang berkaitan dengan penulisan novelnya. "Semua perbincangan saya rekam. Umumnya ngobrol santai tentang banyak hal. Karena itu, mesti saya seleksi yang cocok menjadi bahan penulisan," jelas ayah Shahrena Adenia dan Shahrayya Adelia itu.
Bukan hanya Surabaya yang dia sambangi. Khrisna juga mendatangi kota-kota lain yang pernah ditinggali Dahlan dalam perjalanan hidupnya. Di antaranya, kota kelahiran Dahlan Magetan, lalu Madiun, Ponorogo, Kertosono, Ngawi, dan Samarinda. Di kota-kota tersebut, dia berburu informasi tentang sosok yang akan ditulis. Baik dari saudara kandung, sahabat, hingga teman-teman angkatan Dahlan saat bersekolah.
Banyak hal menarik yang dia alami saat menelusuri dan menggali data di desa-desa yang pernah ditinggali Dahlan. Apalagi, Khrisna sejak awal ingin menggambarkan Dahlan sebagai sosok apa adanya. Bukan sosok malaikat yang turun dari langit dan tidak memiliki cela.
Karena itu, ketika mendapat informasi bahwa Dahlan kecil pernah mencuri tebu di ladang, Khrisna berupaya mendapatkan gambaran riil di mana ladang yang dimaksud. Untuk itu, Khrisna pun mencoba menjadi Dahlan kecil sedang mencuri tebu di ladang yang ada di desanya.
Meski sudah menghasilkan 13 buku, menggarap novel merupakan hal baru bagi Khrisna Pabichara. Tidak mau asal-asalan, dia melakoni riset mendalam.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408