Totalitas Khrisna Pabichara saat Menggarap Novel Sepatu Dahlan
Blusukan ke Kebun Tebu dan Napak Tilas Enam Kilometer
Kamis, 24 Mei 2012 – 10:01 WIB

Khrisna Pabichara (tengah) menyerahkan buku "Sepatu Dahlan" kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat peluncuran buku di Jaran Raya Darmo, Minggu (20/5). Dahlan Iskan menyaksikan penyerahan buku "Sepatu Dahlan". Foto : Fedrik Tarigan/Jawa Pos
Tak lupa dia mengenakan kaus tipis dan celana pendek seperti yang dipakai Dahlan kecil dulu. "Karena menurut beliau, waktu ngambil tebu itu yang dipakai ya baju seperti itu," katanya.
Namun, bukan manisnya tebu yang diperoleh Khrisna, melainkan tangan dan kakinya jadi memerah dan perih terkena daun-daun tebu yang sedang tumbuh."Rasanya sakit sekali. Apalagi, ketika saya mandi," ujarnya sembari memperlihatkan bekas-bekas goresan berwarna merah di lengannya.
Pengalaman menarik tersebut tidak berhenti sampai di situ. Karena novel pertama dari trilogi itu mengangkat tema sepatu Dahlan, Khrisna pun rela menapaktilasi jalan yang biasa ditempuh Dahlan saat pergi ke sekolah tanpa sepatu. Jaraknya lumayan jauh, sekitar enam kilometer, melewati pematang sawah dan keluar masuk desa.
Di tengah terik matahari, Khrisna melangkahkan kaki setapak demi setapak melewati jalanan yang puluhan tahun lalu ditempuh pria ndeso yang kini menjadi menteri Kabinet Bersatu II itu. Untuk menempuh jarak sejauh itu, Khrisna membutuhkan waktu sekitar satu jam 20 menit.
Meski sudah menghasilkan 13 buku, menggarap novel merupakan hal baru bagi Khrisna Pabichara. Tidak mau asal-asalan, dia melakoni riset mendalam.
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara