Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar

Tour de Singkarak Tidak Lagi Digelar
Peserta Tour de Singkarak 2019. Foto: Kemenparekraf

jpnn.com, PADANG - Ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) yang sudah dimulai pada 2009 tidak lagi digelar.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Luhur Budianda mengatakan keterbatasan anggaran menjadi penyebab utamanya.

"Saat ini dengan keterbatasan keuangan maka pelaksanaan TdS akan sangat sulit dilaksanakan lagi," kata Luhur di Padang, Selasa.

Dia mengatakan untuk melaksanakan satu agenda TdS setidaknya Pemerintah Provinsi Sumbar harus menggelontorkan biaya Rp 9 miliar.

Selain itu, pemerintah kabupaten dan kota hingga pemerintah pusat juga harus mengeluarkan anggaran yang tergolong besar guna mendukung ajang balap sepeda internasional itu.

Namun, untuk tetap menjaga kunjungan pariwisata olahraga (sport tourism) di Ranah Minang tetap eksis, Pemerintah Provinsi Sumbar bersama kabupaten dan kota lainnya berinovasi dengan membuat ajang balap sepeda layaknya penyelenggaraan TdS.

"Belakangan ini kita punya event balap sepeda yang skalanya juga nasional dengan melibatkan komunitas pecinta balap sepeda," ujarnya.

Dia menambahkan saat ini Pemerintah Provinsi Sumbar sedang mengkaji kemungkinan Intellectual Property (IP) TdS diserahkan kepada pihak ketiga. Langkah ini dilakukan agar dapat menghemat biaya keluar penyelenggaraan namun tetap mendapat pemasukan bagi daerah.

Ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) yang sudah dimulai pada 2009 tidak lagi digelar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News