TPA Jatiwaringin Cemari Lingkungan
Jumat, 04 November 2011 – 05:25 WIB
TANGERANG - Keberadaan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Jatiwaringin yang berlokasi di Kecamatan Mauk, Kabupatan Tangerang sangat mengganggu kehidupan masyarakat yang tinggal di sana. Bayangkan, belasan ribu warga yang tinggal di empat desa yang ada di sekitar areal penampungan sampah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang itu bertahun-tahun menderita. Dia juga mengatakan, tidak bisa mengakses air tanah karena sudah tercemar berat. ”Air yang ada di sekitar TPA Jatiwaringin berwarna hitam dan berbau. Sehingga tidak bisa lagi dipergunakan untuk keperluan rumah tangga karena berbahaya,” ungkapnya juga. Parahnya lagi, tidak ada akses air bersih dari PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) milik Pemkaab Tangerang sampai ke rumah warga.
Pasalnya, udara, air dan tanah milik warga tercemar. Selain sesak dengan asap dampak open dumping atau pengelolaan sampah yang ditumpuk dan dibakar oleh pengelola TPA Jatiwaringin yang dilakukan setiap waktu, warga juga terganggu pencemaran air dan tanah dampak pengelolaan sampah secara serampangan sejak bertahun-tahun lalu. Itu dialami warga yang tinggal dalam radius 1 kilometer dari TPA Jatiwaringin.
Belasan ribu warga itu tinggal di Desa Jatiwaringin (masuk Kecamatan Mauk), Desa Buaran Jati dan Desa Gintung (masuk Kecamatan Sukadiri) dan Desa Rajeg Mulya (masuk Kecamatan Rajeg). ”Saat ada pembakaran, kami bukan hanya terganggu asap tapi juga bau. Kami tidak bisa bernapas dengan sehat,” terang Napis, warga desa Buaran Jati, Kecamatan Mauk.
Baca Juga:
TANGERANG - Keberadaan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Jatiwaringin yang berlokasi di Kecamatan Mauk, Kabupatan Tangerang sangat mengganggu kehidupan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS