TPF Sebut Pelaku Penyiraman Hanya Ingin Novel Baswedan Menderita
jpnn.com, JAKARTA - Tim pencari fakta ( TPF ) kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan melakukan jumpa pers, membeberkan hasil kerja selama enam bulan belakangan. Kegiatan ini digelar bersama dengan Divhumas Polri di lobi Bareskrrim, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).
Salah satu anggota tim pakar pada TPF kasus Novel, Hendardi mengatakan, zat pada air keras yang digunakan pelaku menyerang Novel tidak memiliki kandungan yang mematikan.
“Kandungannya adalah asam sulfat yang tidak pekat, sehingga tidak mengakibatkan luka berat permanen pada wajah. Baju gamis tidak mengalami kerusakan dan penyiraman tidak menyebabkan kematian,” kata Hendardi di Bareskrim Polri, Rabu (17/7).
BACA JUGA: Dampaknya Serius jika Tim Investigasi Kasus Novel Baswedan Gagal Ungkap Pelaku
Untuk itu, TPF meyakini aksi penyerangan ini bukan untuk membunuh Novel, melainkan untuk membuatnya menderita.
“Bahwa serangan terhadap wajah korban bukan dimaksudkan untuk membunuh, tetapi untuk membuat korban menderita,” sambung Hendardi.
Hendardi menambahkan, serangan juga bisa dimaksudkan untuk membalas rasa sakit hati dan memberi pelajaran bagi Novel. “Dan serangan ini bisa dilakukan sendiri dan atau menyuruh orang lain,” tambah Hendardi. (cuy/jpnn)
Tim pencari fakta alias TPF kasus Novel Baswedan menyebut zat pada air keras yang digunakan pelaku menyerang Novel tidak memiliki kandungan yang mematikan.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Angga Disiram Cuka Para Seusai Antar Pacar, Pelaku 2 Orang Diburu Polisi
- Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Masalah Prof Kumba
- Armin Siram Mantan Bos Pakai Air Keras
- Siram Mantan Bos dengan Air Keras, Armin Terancam Lama di Penjara
- Pelaku Penyiraman Air Keras Terhadap Abidzar Belum Tertangkap
- Jualan Es, Desi Andriani Disiram Air Keras di Palembang