TPID Temukan Buah Impor Berformalin
jpnn.com - INDRAMAYU – Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kabupaten Indramayu kembali melakukan monitoring barang-barang kebutuhan. Kalau sebelumnya pemantauan dilakukan di pasar-pasar tradisional, kali ini tim memantau sejumlah pasar modern yang ada di Kota Mangga. Dua supermarket yang ada di kawasan kota menjadi tempat pertama yang dikunjungi.
Selain memantau harga dan stok, tim juga melihat kualitas barang yang dijajakan. Mulai dari kemasan, batas tanggal kedaluwarsa (expired) hingga sertifikat halal dan sejumlah standar lainnya. Hampir semua jenis barang dipantau, mulai dari daging, biskuit, minuman, buah-buahan, dan berbagai produk kemasaan lainnya.
Berdasarkan hasil pemantauan, tim menemukan sejumlah produk dengan kemasan yang penyok. Seperti pada produk biskuit, minuman kaleng, susu dan beberapa produk lainnya. Produk dengan kemasan rusak tersebut seharusnya jangan dipajang, karena akan merugikan konsumen.
“Produk yang kemasannya rusak mestinya segera ditarik dan jangan dipajang. Karena dengan kondisi kemasan yang rusak, akan berpengaruh terhadap isinya terutama untuk kemasan kaleng bisa terjadi karatan di dalamnya,” ujar Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Indramayu, Drs H Wahidin MM.
Selain produk dengan kemasan rusak, tim juga menemukan buah impor yang diduga mengandung formalin. Buah jenis apel USA tersebut setelah dilakukan uji formalin di tempat, diketahui mengandung bahan formalin dan sangat berbahaya.
“Berdasarkan uji sampel yang kami lakukan, memang ditemukan adanya buah impor yang mengandung formalin,” ujar Imam Mahdi, anggota TPID.
Sementara drh Dian Daju, anggota TPID dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu mengungkapkan, untuk produk daging yang dijual di supermarket sejauh ini masih aman. Meskipun demikian masih ada yang belum menyertakan sertifikat halal, dengan alasan sertifikat tersebut ada di kantor pusat supermarket yang bersangkutan.
Koordinator TPID Kabupaten Indramayu, Drs Iding Syafrudin MM mengatakan, TPID akan terus melakukan pemantauan barang-barang hingga menjelang lebaran ini. Selain untuk mengetahui kualitas barang yang diperjualbelikan, juga untuk memastikan apakah stok barang yang dibutuhkan masyarakat masih aman atau tidak.
INDRAMAYU – Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kabupaten Indramayu kembali melakukan monitoring barang-barang kebutuhan. Kalau sebelumnya
- 1 Abad Ponpes Alfalah Ploso: Mengenang Cinta Nyai Rodliyah
- Pungli Parkir di Kebun Binatang Bandung, Bus Pariwisata Digetok Tarif Rp 150 Ribu
- 64 Personel Polda Jabar Dipecat Sepanjang 2024
- Pemprov Jakarta Ajak Warga Rayakan Malam Tahun Baru, Catat Rangkaian Acaranya
- ASN Pakai Kendaraan Dinas untuk Liburan Siap-Siap Mendapat Sanksi
- Buntut Penembakan Gamma, Kapolrestabes Semarang Dimutasi