TPN Ganjar - Mahfud Kumpulkan Relawan untuk Menjaga TPS di Kuningan
Menurut dia, keputusan Mahfud MD mundur dari posisi Menko Polhukam mengajarkan integritas kepada masyarakat.
"Masyarakat sangat mengapresi langkah Prof Mahfud mundur dari kabinet Pak Jokowi. Langkah itu dinilai penting untuk menjaga demokrasi dan menjadi pemimpin yang demokratis,” ungkapnya.
Dia mengaku merasakan aura semangat perjuangan di Kuningan. Hal itu menurutnya terlihat dari antusiasme peserta yang hadir meskipun cuaca kurang baik.
"Saya meminta semangat hari ini bisa ditularkan ke tetangga, keluarga, dan teman-teman semua. Saya yakin jika Acep Purnama dan Rana Suparman telah bersatu di satu panggung hari ini, Ganjar-Mahfud bisa menang 50 persen lebih di Kabupaten Kuningan," bebernya.
Aktivis GMNI Jabar yang juga anggota DPRD Kuningan Rana Suparman yang turut hadir juga mengajak masyarakat Kuningan untuk bersama-sama menjaga demokrasi yang diperjuangkan lewat reformasi 1998.
Menurut Rana, reformasi adalah wujud perlawanan rakyat atas kepemimpinan nasional yang bertangan besi dan memanfaatkan hukum untuk kepentingan pribadi.
“Hari ini demokrasi seolah mundur ke zaman Orba. Undang-undang dan hukum dibajak untuk kepentingan kekuasaan. Untuk itu hanya ada satu kata. Lawan!," ungkap mantan Ketua DPRD Kuningan tersebut.
Selain itu, Rana Suparman juga mengimbau masyarakat untuk memilih Presiden-Wakil Presiden yang jelas memperjuangkan wong cilik, bukan pemimpin yang menyogok suara rakyat dengan bansos.
Jurkamnas TPN Ganjar-Mahfud, Oktafiandi kembali menggelar TOT ToT) yang melibatkan ratusan orang relawan Baraya Kang Okta (BKO) untuk menjaga TPS di Kuningan.
- Ingat, Penyelenggara Pemungutan Suara di TPS Harus Netral
- 4.418 Pengawas TPS Siap Amankan Pemilihan Bupati Garut
- Bawaslu Siapkan 7.382 Pengawas TPS Untuk Pencoblosan di Kalsel
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini