TPPI Seharusnya Milik Pertamina
Rabu, 17 Agustus 2011 – 03:29 WIB
JAKARTA - Utang PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) ke Pertamina yang jumlahnya sekitar USd 375 juta tak kunjung selesai. Semestinya pemerintah berani mengambil langkah menyerahkan TPPI ke Pertamina. Premis tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) Said Didu di Jakarta, Selasa (16/8).
"Sebab hulu dan hilirnya atau bahan baku dari Pertamina dan produknya dibeli dan kita memerlukan industri petrokimia, ada baiknya dipertimbangkan agar TPPI dibeli saja oleh Pertamina. Saya yakin Pertamina mampu," ucap Said Didu, eks Sekretaris Kementerian BUMN ini.
Baca Juga:
Ia mengemukakan, Kementerian BUMN dengan Kementerian Keuangan pernah membahas secara informal soal alternatif penjualan TPPI ke Pertamina pada tahun 2007-2009, namun belum diseriuskan. Saat ini TPPI dimiliki oleh Tuban Petro dengan saham 59,5 persen. Sedangkan Tuban Petro jadi milik PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan saham senilai Rp 3,2 triliun.
"Hingga saat ini, saya belum mengerti kenapa skema yang dipilih untuk menyelesaikan TPPI mengundang kembali pemilik lama, bukan diserahkan ke Pertamina," kata Said.
Said mengemukakan, jika TPPI kembali gagal membayar utangnya sesuai dengan kesepakatan, sebaiknya TPPI diserahkan ke Pertamina dengan pertimbangan: Indonesia atau negara membutuhkan industri petrokimia sebagai industri dasar Pertamina akan dapat mengembangkan idustri hilir untuk memenuhi kebutuhan Indonesia. (lum)
JAKARTA - Utang PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) ke Pertamina yang jumlahnya sekitar USd 375 juta tak kunjung selesai. Semestinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SPSL Berhasil Memenuhi Sertifikasi Halal pada Layanan Logistik & Cold Storage
- Alhmadulillah, Utang-Utang UMKM di Sumsel yang Macet Akan Dihapus
- Awal Tahun Harga Cabai Rawit Merah Meroket jadi Rp 117 Ribu Per Kilogram
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun