TPPO di Sulteng Sangat Meresahkan, Pemerintah Harus Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulteng bersama aktivis ’98 Sulteng melaporkan kembali dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) asal Sulawesi Tengah.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (16/5), disebutkan bahwa mereka juga mendesak agar ada tindakan cepat pihak otoritas pekerja migran pemerintah pusat dan pemerintahan sulteng.
“Kami siarkan info ini agar ada tindakan cepat pihak Otoritas Pekerja Migran di Pemerintahan Pusat dan Daerah Sulawesi Tengah,” tulis Direktur LBH Sulteng, Julianer SH.
Sementara itu, aktivis 98 Sulteng, Yahdi Bahma mengatakan, pada 13 Mei 2024 lalu, pihaknya berhasil membantu seorang warga Jl. Tombolotutu, Talise Valangguni, Palu, Sulteng, lari dari rumah tampungan agen naker (tanpa info nama perusahaan resmi) di Surabaya, atas nama AR.
Saat ini yang bersangkutan sudah bersama keluarga nya di Palu atas bantuan teman teman Aktivis 98 di Jakarta.
“Pagi ini, Kamis 16 Mei 2024, kami kembali dapat laporan warga, bahwa saat ini, ada 2 orang warga asal desa Guntarano, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Donggala, atas nama inisial Rn & Sr ibu muda usia 23-27 tahun, sedang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, hendak lepas landas menuju Saudi Arabia,” kata Yahdi Basma yang juga Kuasa Hukum Korban TPPO ini.
Yahdi menjelaskan, alat komunikasi kedua korban TPPO ini juga sempat ditutup.
“Kenapa baru pagi ini info masuk ke Palu via sesama temannya calon pekerja migran yang berhasil lari kemarin? Karena kedua perempuan Desa Guntarano tersebut tidak ikut melarikan diri seperti yang dilakukan AR, sembari alat komunikasi mereka ditutup,” lanjutnya.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulteng bersama aktivis ’98 Sulteng melaporkan kembali dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) asal Sulawesi Tengah
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- Santri NU Sulteng Gabung Berani Gaspoll, Dukung Anwar-Reny Pemimpin yang Diinginkan Rakyat
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Pilgub Sulteng Sengit: Anwar Hafid Melemah, Ahmad Ali Menguat
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Kampanye di Sulteng, Kaesang: Ahmad Ali Punya Hubungan Baik dengan Presiden & Wapres