TPS Salah Tulis Angka, PPP Merasa Dirugikan
Jumat, 22 Mei 2009 – 14:33 WIB

TPS Salah Tulis Angka, PPP Merasa Dirugikan
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap kesalahan penulisan angka perolehan suara, saat penghitungan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK). Partai yang dipimpin Suryadharma Ali itu menggugat KPUD Jakarta, Jawa Tengah, dan Pekalongan.
Menurut kuasa hukum PPP, M Abrori, kekeliruan itu terjadi dalam penulisan dan penjumlahan angka-angka perolehan suara partai politik di beberapa TPS dan PPK Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, dengan total suara 15.389 suara. Nah, di sana terjadi kesalahan sekitar 54 suara.
"Itu berakibat secara signifikan mempengaruhi perolehan kursi PPP untuk DPRD Kabupaten Pekalongan di dapil 4 dan berkaitan dengan suara partai lain," paparnya. Partai lain yang dimaksud itu ialah PKB dan Golkar.
Secara rinci, kesalahan itu menyebabkan PKB kelebihan 48 suara di Desa Kebonrowopucang, Golkar kelebihan 6 suara di Desa Kebonrowopucang, Golkar kelebihan 6 suara di Desa Kebonsori, dan PPP kekurangan 6 suara di Desa Kedungkebo. Bila direvisi kesalahan suara itu, berarti suara di dapil 4 Jawa Tengah tetap sama, 15.389 suara sah.(gus/JPNN)
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap kesalahan penulisan angka perolehan suara, saat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya