Trader Aset Kripto Untung Lebih dari 10% Dalam Sehari Saat Corona
jpnn.com, JAKARTA - Trader dan investor aset kripto di INDODAX meraup untung (take profit) lebih dari 10 persen dalam sehari.
Hal ini dikarenakan nilai aset kripto seperti bitcoin dan lainnya terus meningkat belakangan ini.
CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan, industri trading platform aset kripto seperti INDODAX tidak terlalu terpengaruh oleh corona, seperti sekarang. Hal ini dibarengi dengan meningkatnya harga aset kripto dari awal 2020.
“Trading platform merupakan industri yang tidak terkena dampak oleh corona. Situasi corona ini justru membuat untung trader dan investornya. Ini menandakan bahwa bitcoin merupakan aset yang aman dan masih menjadi primadona,” kata Oscar Darmawan.
Dia mengatakan, serangan COVID-19 membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah. Sehingga mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat. Salah satunya dengan cara trading aset kripto.
Selain itu, seiring meningkatnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang aset kripto juga membuat member INDODAX meningkat.
Pada awal tahun ini, jumlah volume trading di startup tersebut sudah mencapai Rp2 triliun per bulan dengan menjual lebih dari 60 aset digital termasuk bitcoin, ethereum dan lainnya.
“Saat ini, member INDODAX sudah hampir mencapai 2 juta orang, di mana 99 persennya adalah orang Indonesia. Orang-orang memanfaatkan waktu mereka bekerja di rumah untuk trading aset kripto. Banyak dari trader yang berhasil mengambil posisi tepat bisa take profit lebih dari 10 persen dalam sehari,” katanya.
Industri trading platform aset kripto seperti INDODAX tidak terlalu terpengaruh oleh corona.
- Resmi Melantai di Bursa, MR. D.I.Y. Raih Dana Segar Rp 4,15 Triliun
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar, CEO Indodax Ingatkan Hal ini
- Psikiater Mintarsih Perjuangkan Haknya Terkait Saham di Blue Bird
- Prabowo Ingatkan Masyarakat Kelas Bawah: Main Saham Seperti Judi Pasti Kalah
- PP Infrastruktur Jual Saham PT UMT kepada Mitratel
- IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun