Trader Aset Kripto Untung Lebih dari 10% Dalam Sehari Saat Corona

Dia menjelaskan, saat corona menerpa perekonomian dunia, termasuk Indonesia, aset kripto tidak terkena dampak secara langsung. Karena yang menentukan harga hanyalah supply dan demand.
Faktanya, harga bitcoin menunjukkan tren kenaikan harga dari awal tahun. Pada awal tahun, harga bitcoin masih Rp90 jutaan.
Pada Selasa (24/3) lalu sekitar pukul 6 petang, harga bitcoin sudah mencapai Rp110 juta. Kondisi ini berbeda dengan produk investasi lain yang mengalami penurunan karena COVID-19.
Meski begitu diakui Oscar sempat ada penurunan harga hingga Rp64 juta pada pertengahan Maret lalu. Penurunan yang drastis itu hanya bersifat sementara. Hal itu tentu saja dimanfaatkan investor atau trader.
Saat ini, mereka sudah mengambil profit lebih dari 70 persen karena Bitcoin kembali menyentuh harga Rp110juta, pada Kamis (26/3) sekitar pukul 09.00 WIB.
Bagaimana dengan kekhawatiran adanya penyebaran virus corona mengenai keamanan uang atau investasi mereka?
Oscar menuturkan investor atau trader tidak perlu khawatir dengan kondisi corona, soal kemanan data dan lain-lain. Tim INDODAX tetap bekerja secara produktif untuk mengamankan jaringan secara ekstra dan selama 24 jam.
“Kami disupport oleh tim yang berjumlah 200 orang yang beroperasi di Jakarta, Bali dan kota lain. Tidak perlu khawatir soal kemanan di INDODAX,” sebutnya.
Industri trading platform aset kripto seperti INDODAX tidak terlalu terpengaruh oleh corona.
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Bakal Buyback Saham Rp300 Miliar, SIG Tempuh Lewat 2 Tahap Ini
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Buyback Rp 50 Miliar Erajaya Jadi Sinyal Optimisme untuk Pasar
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG
- Resmi Melantai di Bursa, Fore Coffee Bakal Buka Ratusan Outlet Baru