Trader Asing Rugikan Pengusaha Kopi
Sabtu, 18 Juni 2011 – 10:29 WIB
JAKARTA- Ulah trader atau pedagang asing dinilai merugikan pengusaha kopi nasional. Sebab, banyak trader asing yang langsung membeli komoditas tersebut di tingkat petani. Apalagi, kini kopi indonesia menjadi rebutan para pembeli di pasar internasional. Selain mendorong agar mereka bekerja sama dengan eskporter nasional, asosiasi menginginkan perusahaan asing tersebut turut mengembangkan industri hilir kopi. Menurutnya, salah satu program asosiasi adalah mendorong produsen menerobos pasar internasional.
Ketua Asosiasi Eksporter dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Suyanto Husein mengatakan, perilaku trader asing sangat mengganggu pelaku bisnis nasional. Biasanya, trader tersebut melakukan jemput bola dengan membeli kopi di tingkat petani, sehingga tanpa melalui jalur perusahaan lokal.
Baca Juga:
"Mereka (trader asing, Red) tidak perlu menyewa gudang maupun office, sehingga tidak mengeluarkan modal. Tentu itu merugikan, karena cost of fund murah kalau dibandingkan eksporter nasional yang menanggung biaya tinggi. Akan lebih baik kalau mereka bekerja sama dengan eksporter nasional," katanya.
Baca Juga:
Saat ini, anggota AEKI mencapai 209 perusahaan dan 20 di antaranya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kopi.
JAKARTA- Ulah trader atau pedagang asing dinilai merugikan pengusaha kopi nasional. Sebab, banyak trader asing yang langsung membeli komoditas tersebut
BERITA TERKAIT
- Bahas Swasembada Jagung, Mentan Amran Diskusi dengan Kapolri Jenderal Listyo
- 31 TJSL 2024 dari SPSL Berdampak Luas Bagi Masyarakat
- CPM dan DPRD Tegaskan Legalitas Aktivitas PT AKM di Poboya
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Begini Kronologi iPhone 16 Masuk ke Indonesia
- Jangan Kaget, Sebegini Total Duit yang Dikeluarkan Pemerintah untuk IKN