Tradisi Doa Bapak Kami Sebagai Pembuka Sesi Parlemen Victoria Diwacanakan Diubah
"Ini adalah masyarakat sekuler dan kebanyakan orang beragama yang saya temui terkejut mengetahui bahwa ini adalah bagaimana kita memulai aktivitas setiap hari di sini," kata Fiona Patten.
"Menghilangkan Doa Bapa Kami adalah persetujuan betapa beragamnya Parlemen Victoria."
"Pemerintah telah sepakat untuk melihat bagaimana kami bisa mengubah cara kami menjalankan Parlemen dan melakukan sesuatu yang berbeda dari Doa Bapa Kami yang mencerminkan keragaman komunitas yang akan kami wakili."
Tradisi satu abad
Menteri Utama Victoria Daniel Andrew mengatakan dirinya terbuka terhadap gagasan [menghilangkan Doa Bapa Kami] itu jika memiliki dukungan luas dan akan menyambut agama-agama lain.
"Jika itu adalah momen multi-agama, pada momen awal di Parlemen, mungkin itu akan lebih mencerminkan seperti apa Victoria yang modern itu," kata Andrews.
Tetapi Menteri Utama Victoria mengatakan penting juga untuk melestarikan beberapa tradisi.
Parlemen Negara bagian Victoria telah membuka aktivitas di Parlemen setiap hari dengan pembacaan Doa Bapa Kami selama 100 tahun terakhir, tetapi dalam beberapa tahun terakhir juga termasuk pengakuan terhadap pemilik lahan tradisional, yang sempat ditolak oleh anggota Parlemen Liberal, Bernie Finn.
Oposisi tidak mendukung perubahan apa pun, kata pemimpin DPR Victoria dari Partai Liberal, David Davis.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati