Tradisi Emas Terancam Patah
Kamis, 29 Desember 2011 – 15:44 WIB
Paling parah terjadi pada saat ini. Indonesia hanya memiliki satu wakil di lima besar dunia dari lima nomor yang ada. Yakni, di nomor ganda campuran atas nama Tontowi/Liliyana yang duduk di peringkat empat. Selebihnya, kecuali di ganda putra, Indonesia hanya memiliki paling banyak satu wakil di peringkat sepuluh besar dunia. Yang paling meneyedihkan justru di tunggal putrid. Peringkat wakil Indonesia terbaik saat ini hanya berada di urutan 30 besar dunia.
Miris memang, negara yang pernah menjadi kiblat bulu tangkis dunia semakin terpuruk. Tak berlebihan, jika rasa pesimistis menyelimuti masyarakat Indonesia bahwa bulu tangkis bakal menyentuh titik nadzir alias kehilangan tradisi emas di Olimpiade pada 2012 ini. Tradisi yang telah bertahan 20 tahun sejauh ini terancam patah.
Itu pun diakui Yacob. Pendapatnya, menghitung peluang meraih emas akan terbuka jika berada di level empat besar dunia. Di luar itu, tentu perlu perjuangan ekstrakeras.
Karena itu, kini PB PBSI berusaha keras untuk bisa mendongkrak poin pebulu tangkisnya dengan lebih banyak mengirimkan mereka ke kejuaraan yang berpotensi poin besar seperti grand prix dan super series.
"Kami sekarang berusaha untuk terus meningkatkan poin mereka. Semakin tinggi peringkat dan banyak prestasi mereka mereka, peluang untuk emas juga semakin besar," tandasnya.
Berpuluh-puluh tahun Indonesia selalu bangga dengan prestasi di atas lapangan bulu tangkis. Kini, prestasi itu terancam. Peluang emas dalam Olimpiade
BERITA TERKAIT
- Daftar 20 Tim Grand Finale Meet The World With SKF Road to Gothia Cup 2025
- British School Jakarta dan SDN Pondok Jagung 02 Tumbangkan Juara
- Klasemen Akhir MotoGP 2024 dan Rapor Martin si Juara Dunia
- Pertamina Eco RunFest 2024 Siap Digelar, Ini Jadwal Pengambilan Race Pack Collection
- Race MotoGP Barcelona: Pecco Bilang Ada 8 Pembalap akan Menghalangi Martin
- Sembilan Inorga Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024