Tradisi Lempar Panah, 21 Warga Terluka
Kamis, 04 Oktober 2012 – 05:25 WIB

Tradisi Lempar Panah, 21 Warga Terluka
TIMIKA – Guna meredam dan melepaskan semua kemarahan antara kedua kelompok warga yang bertikai, sesuai adat istiadat maka dua kelompok korban melakukan ritual adat saling melempar panah. Ritual adat ini dilaksanakan setelah pemakaman korban pada Rabu (3/10).
Akibat saling lempar panah ini, 10 warga dari kubu bawah dan 11 warga kubu atas menderita luka terkena panah.
Sesuai pantauan dan informasi yang dihimpun Radar Timika (JPNN Group), ritual adat dilakukan pertama kali oleh kubu bawah Kampung Amole setelah upacara pembakaran jenazah korban Hendrikus B untuk selanjutnya abunya dimakamkan. Ritual lempar panah dilakukan dengan diiringi orasi sesuai tradisi mereka.
Warga melepaskan panah ke arah hutan. Tujuannya untuk melepaskan semua beban kemarahan, sebagai bentuk pelampiasan kemarahan keluarga korban.
Sejumlah panah dilepas ke arah pohon yang ada di belakang kantor distrik dan Polsek Kwamki Narama, yang berada di perbatasan area kedua kelompok, yakni antara Kampung Amole dan Kampung Harapan.
TIMIKA – Guna meredam dan melepaskan semua kemarahan antara kedua kelompok warga yang bertikai, sesuai adat istiadat maka dua kelompok
BERITA TERKAIT
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan