Tradisi Lempar Panah, 21 Warga Terluka

Tradisi Lempar Panah, 21 Warga Terluka
Tradisi Lempar Panah, 21 Warga Terluka

Setelah itu warga kubu bawah menunggu tanggapan dari kelompok atas. Berselang beberapa menit kemudian ada tanggapan dari kubu atas untuk melepaskan panah. Akhirnya kedua kubu saling serang.

Pihak kepolisian yang sudah bersiaga di antara kedua kubu, kemudian mengeluarkan tembakan peringatan untuk memaksa warga berhenti saling serang. Namun warga kedua kelompok terus melakukan aksi buang panah hingga pukul 14.00 WIT. Saat turun hujan, warga kedua kubu kembali ke lokasi masing masing.

Jenazah korban Pendius Tabuni dibawa ke kubu atas. Secara tradisi adat jenazah dibakar kemudian dimakamkan.

Warga lalu melakukan ritual adat melepaskan panah ke arah hutan, sebagai bentuk tradisi agar tidak ada lagi dendam. Setelah jeda beberapa menit, selanjutnya terjadi aksi saling serang antar kedua kelompok warga.

TIMIKA  – Guna meredam dan melepaskan semua kemarahan antara kedua kelompok warga yang bertikai, sesuai adat istiadat maka dua kelompok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News