Tradisi Menulis Bentuk Peradaban Bangsa
Hatta Ajak Mahasiswa dan Pelajar Tuangkan Gagasan dalam Tulisan
Rabu, 12 September 2012 – 23:23 WIB

Tradisi Menulis Bentuk Peradaban Bangsa
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengajak mahasiswa dan pelajar agar membiasakan menuangkan ide dan pikiran dalam bentuk tulisan. Menurut Hatta, karya tulis menunjukkan peradaban sebuah bangsa.
Hal itu disampaikan Hatta saat menyampaikan kata sambutan dalam malam penganugerahan hadiah Hatta Rajasa Writing Competition (HRWC) di Jakarta, Rabu (12/9) malam. Menurut Hatta, menulis mengajarkan objektivitas dan kebenaran akademis. "Riset mentality hanya bisa dibangun oleh writing dan reading society. Mari kita bersama-sama menuju bangsa yang membangun inovasi," ajaknya.
Dipaparkannya, tradisi menulis berbeda dengan bicara yang tak jarang menciptakan perbedaan dan berujung perdebatan kontraproduktif. "Kita boleh saja beda pandangan terhadap sebuah tulisan, namun ruang demokrasi membuat kita menyatakan kebenaran objektif," katanya.
Dia menegaskan, para pendiri bangsa juga sudah rumusaan tertulis di Pembukaan UUD 1945 yang secara jelas menunjukkan arah perjalanan bangsa ke depan. "Siapapun pemimpinnya, siapapun penggantinya, datang pergi pengganti, tujuannya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Hatta.
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengajak mahasiswa dan pelajar agar membiasakan menuangkan ide dan pikiran dalam
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi