Trafficking di Jabar Masih Tinggi
Minggu, 21 Oktober 2012 – 05:30 WIB

Trafficking di Jabar Masih Tinggi
SUKABUMI - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Heryawan mengatakan persoalan Trafficing merupakan agenda kejahatan lintas negara yang banyak menimpa kaum perempuan serta anak-anak. Menurut istri Gubernur Jabar ini, dari data Bareskrim Mabes Polri, Provinsi Jabar mengalami 794 kasus pada tahun 2005 hingga 2009. Kasus ini cukup tinggi, di mana P2TP2A pada tahun 2009 sudah menangani serta memulangkan 198 korban trafficking.
"Kasus ini terjadi akibat sejumlah faktor, yakni kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, peran perempuan didalam keluarga serta pergeseran nilai hidup," ungkap Netty dalam pemamparannya di Pelatihan Jabar Mengembara, Pusdiklat Puskopdit Jl Perintis Kemerdekaan Cibadak seperti yang dilansir Radar Sukabumi (JPNN Group), Minggu (21/10).
Baca Juga:
Netty menegaskan, dalam menuntaskan kasus tersebut perlu keberanian pemerintah untuk melakukan moratorium serta tindakan tegas kepada sponsor atau PT penyalur tenaga kerja ke luar negeri yang nakal serta ilegal. Sebab, berbagai modus kejahatan dilakukan oleh sponsor atau PT, diantaranya berani memalsukan identitas calon tenaga kerja serta mengiming-imingi dengan upah yang begitu besar.
"Namun pada kenyataanya akibat PT atau sponsor ilegal ini, tenaga kerja malah menjadi korban penganiyaan hingga menyebabkan meninggal bahkan tindak asusila," ujar Netty.
SUKABUMI - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Heryawan mengatakan persoalan Trafficing merupakan
BERITA TERKAIT
- Kronologi Pohon Raksasa Timpa Jemaah Salat Idulfitri di Pemalang, 2 Meninggal, 11 Luka
- 8.065 Warga Binaan di DKI Jakarta Dapat Remisi Nyepi dan Lebaran
- Dedi Mulyadi Singgung soal Pengelolaan Keuangan Daerah saat Salat Id
- 94 Narapidana Lapas Manokwari Terima Revisi Khusus
- Takbir Bergema di Langit Pekanbaru, Syahdunya Salat Idulfitri di Masjid Raya Annur
- Ratusan Warga Ikuti Pawai Obor Elektrik di Taman Rasuna, Gaungkan Pengembangan Kebudayaan