Tragedi Haiti, Tangis Haiti Jelang Pemilu
Mulai dari Gempa, Kolera, hingga Huru-hara
Minggu, 28 November 2010 – 14:21 WIB
PORT-AU-PRINCE - Negara Karibia ini tiada henti didera penderitaan. Keterpurukan akibat gempa dahsyat 7,3 skala Richter awal tahun ini masih terasa imbasnya. Gempa tersebut menewaskan lebih dari 250 ribu orang. Sementara 1,3 juta lainnya harus kehilangan tempat tinggal. Kondisi tersebut diperburuk dengan kekerasan sosial dan politik yang terjadi hampir setiap hari. Lolosnya hampir 60 persen tahanan saat gempa merusak penjara dan membuat stabilitas keamanan memburuk.
Sampai hampir berakhirnya tahun ini, ibu kota Haiti, Port-au-Prince, belum pulih. Kota tersebut lebih tampak seperti penampungan pengungsi dengan ribuan tenda terserak di pinggir-pinggir jalan.
Rakyat Haiti, yang kondisinya belum pulih, harus menanggung derita akibat merebaknya wabah kolera tiga bulan lalu. Sanitasi yang buruk dan kehidupan korban gempa yang membentuk komunitas mempermudah penularan kolera. Berdasar data PBB, hingga Jumat (26/11) korban tewas akibat kolera menembus angka 1.600 orang.
Baca Juga:
PORT-AU-PRINCE - Negara Karibia ini tiada henti didera penderitaan. Keterpurukan akibat gempa dahsyat 7,3 skala Richter awal tahun ini masih terasa
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik