Tragedi Haiti, Tangis Haiti Jelang Pemilu
Mulai dari Gempa, Kolera, hingga Huru-hara
Minggu, 28 November 2010 – 14:21 WIB
Saat presiden baru mulai bekerja pada 7 Februari 2011, dia akan sangat menggantungkan program pemerintahannya kepada bantuan internasional. Penyediaan kebutuhan makanan dan anggaran rekonstruksi diperkirakan mencapai USD 11 miliar.
Pentingnya pelaksanaan pemilu juga dinyatakan oleh Edmond Mulet, kepala MINUSTAH. "Pemilu lebih baik dilakukan segera. Kalau tidak sekarang, kapan lagi" Apakah kita akan menunggu setahun lagi" Apa yang akan terjadi selama setahun itu" Kekosongan kekuasaan, ketidakpastian, dan kerusuhan," ujar komandan pasukan helm biru tersebut.
Mulet menyadari bakal banyak terjadi kecurangan, trik kotor, dan ketidakpuasan dalam penyelenggaraan pemilu. Namun, menurut dia, intensitasnya akan cenderung menurun jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. "Pemilu tidak akan berjalan sempurna, tapi menjadi dasar pijakan yang baik untuk demokratisasi Haiti," tegas Mulet.
Dari berbagai polling politik, dua kandidat disebut-sebut bersaing ketat. Mereka adalah Jude Celestin, kandidat dari partai pemerintah dan didukung presiden incumbent Rene Gracia Preval. Rival terkuatnya adalah mantan ibu negara Mirlande Manigat. Manigat adalah kandidat paling populer di mayoritas polling yang dilakukan sejumlah lembaga.
PORT-AU-PRINCE - Negara Karibia ini tiada henti didera penderitaan. Keterpurukan akibat gempa dahsyat 7,3 skala Richter awal tahun ini masih terasa
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik