Tragedi Prof Khaw dan Gas Bola Yoganya
Oleh Dahlan Iskan
Keluarga ini punya rumah lama. Yang sudah tidak ditinggali. Sudah pindah ke rumah baru. Rumah lama itu disewakan. Dikontrakkan.
Ada seorang wanita yang mengontrak rumah tua itu. Hanya tiga minggu setelah peristiwa itu.
Sang profesor sering mengiriminya WA. Tentang kesedihannya. Tentang kesulitannya membiayai tiga anaknya. Yang tertua sudah sekolah di kedokteran. Di Kuala Lumpur.
Si pengontrak juga sudah bertanya ke polisi. Apakah dia aman mengontrak rumah itu. Apakah kematian istri pemilik rumah akibat pembunuhan?
Jawaban polisi tegas: tidak ada kecurigaan terjadi pembunuhan. Itu kecelakaan. Semata karena ada gas yang bocor.
Penyebab kerengganan rumah tangga itu sebenarnya sudah disadari sang istri. Dia orang yang keras. Termasuk pada anak-anaknya. Dia sering membimbing anaknya belajar. Tapi dengan sikap amat keras.
Sampai anak-anaknya itu tidak mau lagi dibimbing ibunya. Juga tidak mau ikut kegiatan ibunya. Bahkan tidak mau diajak nonton.
Dia juga ketat. Dalam mengatur keuangan. Dia juga egois. Kalau suaminya mengajak bicara dia memang mendengarkan. Tapi perhatiannya ke layar tv. Dia sudah menyadari semua itu. Di tahun 2013. Dua tahun sebelum kejadian.