Tragedi Tabang, Dua Tewas
Jatuhnya Susi Air di Daerah Kaltim
Jumat, 27 April 2012 – 07:09 WIB

Susi Air PC 6 PK-VVQ jatuh di Tabang. Foto: ist
Kondisi geografis sekitar bandara perintis yang menyulitkan itu, ditambah dengan terbatasnya peralatan navigasi yang dimiliki bandara-bandara di pedalaman Kaltim. Sehingga alat komunikasi umumnya hanya bergantung melalui radio. Jarak pandang dan cuaca juga hanya dilakukan melalui pengamatan visual.
Kaltim bisa jadi merupakan provinsi di Indonesia yang paling banyak memiliki lapangan terbang. Tidak kurang dari 70 bandara dan lapangan terbang berada di daerah ini. Tentu tidak semuanya beroperasi, karena sebagian besar lapangan terbang merupakan sisa peninggalan perusahaan kayu yang ketika itu masih dalam masa kejayaan, dan umumnya memiliki landasan pacu sendiri-sendiri di lokasi penebangan.
Seluruh bandara dan lapangan terbang yang masih beroperasi, menurut Ramly harus memiliki petugas yang stand by di bandara dan memiliki alat penunjang komunikasi, navigasi, dan stasiun meteorologi untuk memantau perkembangan cuaca setiap saat. Pantauan cuaca itu penting karena sangat berpengaruh pada aktivitas penerbangan. "Mudah-mudahan tidak ada lagi kecelakaan pesawat perintis di Kaltim," katanya, berharap.(rud/eff/*/aim/far/za l)
BALIKPAPAN-Teka teki hilangnya kontak pesawat Susi Air PC 6 PK-VVQ dengan Bandara Melalan, Kutai Barat (Kubar) terjawab. Kemarin, pesawat yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki