Tragedi Tanker Sanchi Sebabkan Kerusakan Lingkungan Parah
jpnn.com - Tim penyelamat berlomba dengan waktu untuk memadamkan api yang melahap kapal tanker Sanchi. Setiap detik sangat berharga.
Jika api tak segera padam, kapal nahas itu akan meledak dan sangat mungkin tenggelam. Dan, ledakan bakal membuat kerusakan lingkungan lebih masif.
Pemadaman api di kapal tanker yang dioperasikan National Iranian Tanker Co itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Sanchi yang bertabrakan dengan kapal kargo CF Crystal di Laut China Timur tersebut membawa hampir 1 juta barel kondensat yang mudah terbakar.
Itu membuat api kian sulit dijinakkan. Cuaca buruk dan asap pekat hasil pembakaran menambah buruk situasi. Hingga hari ini, Selasa (8/1), api masih membara.
’’Situasi dan kondisi di lapangan tidak menguntungkan untuk proses pencarian dan penyelamatan, serta beberapa kru masih hilang,’’ ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang sebagaimana dilansir Reuters.
Dari 32 kru Sanchi, baru satu orang yang berhasil dievakuasi. Dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Kepala Organisasi Maritim dan Pelabuhan Iran Mohammad Rastad mengungkapkan, jenazah itu dikirim ke Shanghai untuk proses identifikasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 30 kru Sanchi adalah penduduk Iran dan sisanya Bangladesh. Belum ada keterangan jenazah yang ditemukan itu warga mana. Nasib kru sisanya juga belum diketahui.
Tiga negara, yaitu Tiongkok, Korea Selatan (Korsel), dan Amerika Serikat (AS), berjuang meminimalkan bencana akibat kecelakaan Sabtu malam (6/1) itu.
Jika api tak segera padam, kapal nahas itu akan meledak dan sangat mungkin tenggelam. Dan, ledakan bakal membuat kerusakan lingkungan lebih masif.
- Pengamat Nilai Vonis Pengadilan Bikin Pengusaha Takut Jalani Bisnis Tambang
- Debat Kedua Pilgub Jateng, Andika Soroti Kerusakan Lingkungan
- Bedah Dakwaan Kerugian Negara di Kasus Timah, Kerusakan Lingkungan Tanggung Jawab Siapa?
- KLHK Tekankan Peran Penting Industri & Masyarakat Dalam Mencegah Kerusakan Lingkungan
- Somasi RBT
- Anies Sebut Merusak Lingkungan Setara dengan Praktik Perbudakan