Tragis, Anak Lepaskan Gandengan Tangan, Ibu Tertabrak Kereta

jpnn.com - SURABAYA – Rel kereta api di sekitar UINSA, Jalan Ahmad Yani, Surabaya memakan korban jiwa. Selasa pagi (15/3) Nur Sa’adah tewas setelah tersambar rangkaian kereta api rel diesel (KRD) jurusan Sidoarjo–Bojonegoro.
Peristiwa tragis itu terjadi pukul 09.57. Nur Sa’adah diketahui akan menuju ke Mapolda Jatim untuk mengantarkan anaknya. ’’Mereka mau melihat pengumuman penempatan anggota bintara,’’ ujar Kapolsek Wonocolo Kompol Taufik Yulianto.
Polisi tidak sempat mencatat nama anak perempuan berusia 47 tahun itu. Namun, yang jelas saat itu Nur menyeberang bersama sang anak. Keduanya berjalan dari arah perkampungan di selatan UINSA.
Ketika itu mereka tahu bahwa ada kereta api yang akan melintas. Anak korban lalu menggandeng tangan ibunya untuk menyeberangi rel. Entah kenapa saat di tengah rel perempuan asal Wagir, Malang, itu justru terdiam terpaku. Sang anak berusaha menariknya ke pinggir.
Namun, Nur bergeming. Jarak kereta api yang semakin dekat memaksa anak korban untuk melepaskan gandengan tangannya.
Kereta api yang dimasinisi Surya W. itu pun menghantam tubuh Nur hingga terlempar ke pinggir.
Nur tewas seketika. Dia mengalami cedera parah di bagian kepala. Sementara itu, kereta api sempat berhenti selepas menabrak korban. ’’Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim,’’ jelas mantan Kapolsek Sukolilo tersebut.
Manajemen KAI Daop 8 Surabaya menyatakan turut berduka. Insiden memilukan tersebut tidak sampai terjadi jika masyarakat taat aturan. (did/sep/c15/ady)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bayi Perempuan di Palembang Tidak Ada Tempurung Kepala
- Puluhan Siswa Keracunan Paket MBG, Cianjur Berstatus KLB
- Tes PPPK Tahap 2 Tanjungpinang Mulai 24 April, Diikuti 407 Pelamar
- Harga Ayam di Palembang Mengalami Penurunan, Ini Penyebabnya
- Pria di Bandung Nyaris Tewas Gara-Gara Jadi Korban Pengeroyokan Salah Sasaran
- 91 CPNS dan 553 PPPK Mataram Formasi 2024 Terima SK, Begini Pesan Wali Kota Mohan