Trah Paku Alam, Antara Daendels dan Raffles
jpnn.com - TRAH Paku Alam bermula ketika kekuasaan Belanda di Jawa diambil alih Inggris.
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
Pangeran Notokusumo muak. Sultan Hamengkubuwono II yang tak lain kakak kandungnya, dinilai semakin memusuhi siapa pun.
Raden Mas Sundara (HB II), sebagaimana ditulis Soekanto dalam buku Sekitar Jogjakarta: 1755-1852 (Perdjanjian Gianti-Perang Dipanegara), "memiliki pembawaan yang lincah, tetapi tak mempercayai orang lain, kikir, amat keras hati."
Menurut Soekanto, ini berbeda dengan ayahnya Sultan Hamengkubowono I yang punya pribadi kuat, berwibawa dan berbudi pekerti.
Karena itulah, suasana Keraton yang relatif stabil semasa HB I, mulai penuh intrik di zaman HB II.
Intrik ini dimanfaatkan oleh Gubernur Jenderal Daendels. Pada 1810, HB II yang "anti-asing" dipaksa turun tahta dan digantikan oleh putranya, Pangeran Adipati Anom Hamengku Negoro (HB III).
Rupanya, Pangeran Notokusumo, "juga tidak senang dengan kepada kemenakannya yang jadi raja dengan dukungan Daendels," tulis Budiawan dalam Anak Bangsawan Bertukar Jalan.
TRAH Paku Alam bermula ketika kekuasaan Belanda di Jawa diambil alih Inggris. Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network Pangeran Notokusumo
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono