Trans Sulawesi Terancam tak Tuntas
Gara-gara Pembebasan Lahan
Senin, 28 September 2009 – 11:46 WIB
"Karena itu, kalau masyarakat sudah bisa merasakan jalan yang baik dengan konstruksi rigid pavement (jalan beton, red) yang baik itu karena lahannya sudah bebas. Sebaliknya, yang masih rusak parah, itu karena lahannya masih bermasalah," ungkap Nurdin.
Selain kendala pembebasan lahan, pekerjaan lintas barat Trans Sulawesi juga terkendala masalah sosial. Nurdin mengakui, ada kontraktor yang mengerjakan paket pelebaran dan perbaikan dari Parepare ke perbatasan Sulbar terus-terusan dikerjai. Setiap hari, selalu saja menderita kehilangan alat atau kerusakan. Akibatnya, juga memperlambat pekerjaan.
"Kami sudah menyewa pengamanan, termasuk dari aparat, tetapi tetap saja ada masalah di lapangan," ujar Raymond Arfandy, kontraktor yang mengerjakan paket tersebut.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Sulsel, Ir Shafwan HR, M. Eng menambahkan, dari tiga kabupaten yang dilalui pelebaran jalan Makassar-Parepare, Kabupaten Maros yang terendah presentase capaian pembebasan lahannya. Akibatnya, realisasi pembangunan konstruksi jalannya juga paling rendah.
MAKASSAR- Lambannya proses pembebasan lahan membuat pembangunan jalan trans Sulawesi terancam tak selesai. Ini lantaran kontrak pekerjaan multiyears
BERITA TERKAIT
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat