Transaksi Fintech di Kaltim Tembus Rp 212 Miliar
jpnn.com, SAMARINDA - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur Dwi Ariyanto mengatakan, masyarakat tidak hanya bisa meminjam uang, tetapi sebagai peminjam atau investor dalam bisnis financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending.
Namun, masyarakat juga dihadapkan dengan beragam risiko seiring manfaat finansial.
“Sama seperti kegiatan finansial lainnya, konsumen tetap harus berhati-hati dalam menjalankannya,” kata Dwi, Senin (11/2).
Dia menjelaskan, tren penggunaan P2P lending pada masyarakat terus mengalami peningkatan.
Bahkan, OJK mencatat hingga Desember 2018 jumlah akumulasi rekening lender atau pemberi pinjaman secara keseluruhan sebanyak 207.507 entitas di seluruh Indonesia.
“Khusus di Kaltim ada sebanyak 2.707 entitas lender dan Kaltara 329 entitas,” imbuh Dwi.
Sementara itu, akumulasi rekening borrower atau peminjam di Indonesia sebanyak 4.359.448 entitas. Khusus Kaltim ada 46.977 entitas.
Jumlah transaksi borrower di Indonesia mencapai 14.331.441 akun, khusus Kaltim ada 144.348 akun peminjam.
masyarakat tidak hanya bisa meminjam uang, tetapi sebagai peminjam atau investor dalam bisnis financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending.
- AdaKami Menutup 2024 dengan Dampak Nyata untuk Ekonomi Nasional
- UT Gandeng 2C2P Tingkatkan Akses Pendidikan Melalui Teknologi Fintech
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- Sinergi Privy, AFTECH dan AFPI untuk Perkuat Keamanan Fintech Nasional
- Flip Checkout Hadir untuk Memudahkan Bisnis Terima Pembayaran Online