Transaksi Non Tunai, Jamin Ribuan Penjaga Tol tak Kena PHK

Transaksi Non Tunai, Jamin Ribuan Penjaga Tol tak Kena PHK
Said Iqbal (tengah). Foto: dok.Jawapos.com

jpnn.com, JAKARTA - Penerapan e-money dalam penyelenggaraan transaksi non tunai di jalan tol pada 31 Oktober 2017, menuai kontra. Program tersebut dianggap mengancam posisi ribuan penjaga tol akibat otomatisasi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna menyebutkan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk penjaga gerbang tol.

"Seluruh badan usaha jalan tol ditugaskan mengalihkan para pekerja lapangan tersebut pada fungsi bidang lainnya. Nanti juga akan ada pembekalan dan training kerja sebelum dialihfungsikan," ujar Herry.

Menurut Herry, di dalam proses penyelenggaraan jalan tol berbasis e-money masih banyak sekali dibutuhkan tenaga untuk hal-hal yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan termasuk yang back office-nya.

"Jadi dari sisi itu kami sampaikan bahwa tidak ada PHK. Nanti akan ada komunikasi antara badan usaha dengan masing-masing pegawainya," tambah Herry.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan bahwa elektronifikasi akan dilakukan tanpa mengorbankan karyawan dengan PHK.

“Perubahan gerbang manual menjadi Gerbang Tol Otomatis (GTO) dilakukan bertahap. Sejalan dengan pentahapan kami akan meningkatkan kompetensi para penjaga pintu tol agar bisa diberdayakan sebagai pengawas GTO atau di unit kerja lain," tegas Subakti.

Meski jumlah penjaga pintu tol tak sedikit, namun Jasa Marga tetap optimis semuanya terserap dengan baik.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna menyebutkan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk penjaga gerbang tol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News