Transaura Bantu Penyandang Tunarungu Dapat Bicara Dua Arah

Almaz menyebutkan alat penerjemah bahasa isyarat Transaura yang mereka ciptakan menggunakan teknologi TensorFlow dan Raspberry Pi.
"Layar pertama akan menjadi tempat penerjemah bahasa isyarat menggunakan object detection dengan bantuan TensorFlow," terangnya.
Layar kedua, lajut Almaz, akan mengeluarkan teks yang terletak pada sisi belakang alat tersebut.
"Komponen utama yang menjadi otak dari Transaura adalah microprocessor Raspberry Pi,” tandasnya.
Menariknya, Transaura dapat dikembangkan untuk digunakan di area perkantoran, supermarket dan sarana transportasi.
Ketua Tim Transaura Aine Shahnaz Tjandraatmadja menambahkan sesuai namanya yakni translating aura, alat ini diharapkan dapat menciptakan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di berbagai pekerjaan.
"Kesempatan dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas menjadi titik tumpu dari penelitian ini," ujar mahasiswa Ilmu Keperawatan UI itu. (mar1/jpnn)
Tiga mahasiswa UI, yaitu Daffa, Aine, dan Almaz menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat yang diberi nama Transaura. Apa manfaatnya?
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Pertamina Hulu Energi Wujudkan Asa dan Mimpi Sahabat Istimewa Lewat 13 Program Ini
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional
- TSL 2025 Jadi Ajang Pamer Inovasi Pelajar di Bidang Sains dan Teknologi
- Waka MPR Dukung Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas dalam Pembangunan Ditingkatkan
- YIPB Bareng Grab & OVO Menghadirkan MBG untuk SKH di Tangerang Raya