Transkrip dari Turki Ungkap Kebohongan Saudi
jpnn.com - Setelah memasuki gedung Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, Jamal Khashoggi tahu ada yang tidak beres. Kecurigaannya makin besar setelah orang pertama yang ditemuinya di gedung perwakilan diplomatik tersebut adalah Jenderal Maher Abdulaziz Mutreb.
Benar saja, nyawa kolumnis The Washington Post itu melayang pada hari tersebut. 2 Oktober 2018.
''Saya tidak bisa bernapas.'' Kalimat itu berulang-ulang meluncur dari bibir Khashoggi. Demikian keterangan sumber CNN yang sempat membaca transkrip lengkap rekaman audio terakhir tunangan Hatice Cengiz tersebut sebelum ajal menjemput.
Menurut sumber yang identitasnya tidak mau diungkap itu, Khashoggi bercakap-cakap dengan Mutreb sebelum dihabisi.
Mutreb adalah mantan diplomat Saudi. Kini dia menjabat petinggi intelijen. Dia juga menjadi orang kepercayaan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS).
Sumber itu memaparkan bahwa Khashoggi sempat menanyakan tujuan Mutreb menemuinya di gedung konsulat tersebut. ''Kamu akan pulang,'' kata Mutreb singkat sebagaimana ditirukan sumber CNN tersebut.
Tidak lama kemudian, seseorang menutup kepala Khashoggi dengan kantong plastik. Sebagaimana yang diberitakan media-media Turki, Khashoggi meronta. Pria 59 tahun tersebut tidak bisa bernapas.
Itulah kalimat terakhirnya sebelum tewas di tangan para eksekutor Saudi. Soal itu, Saudi menyatakan bahwa Khashoggi mati karena tidak sengaja tercekik.
Setelah memasuki gedung Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, Jamal Khashoggi tahu ada yang tidak beres
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti