Transmigran asal Jawa Ditolak
Jumat, 05 Maret 2010 – 06:13 WIB
Aksi demo sempat memanas ketika massa tiba di Kantor DPRD Kabupaten Sorong, dan berorasi namun belum ada satupun anggota DPRD yang menemui mereka. Tak lama kemudian akhirnya Wakil Ketua I DPRD Sukirno SH, didampingi Wakil Ketua II Max Izaak Fonataba SE, M.Si dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sorong menerima aspirasi para demonstran.
Fredi Fakdawer mebacakan pernyataan sikap menolak transmigrasi.'Tanah Papua adalah tanah adat bukan tanah negara. ika negara tidak mengakui kami sebagai pemilik tanah adat maka kami juga tidak mengakui negara di tanah adat kami. Indonesia selalu mendatangkan transmigrasi ke tanah Papua tetapi tidak membawa keuntungan bagi orang Papua, mereka datang lalu menguasai dan jual tanah lalu pulang ke Jawa, contoh di Aimas, Salawati, Klamono dan Manokwari," urainya.
Pernyataan sikap tertulis diterima oleh Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sorong, Sukirno SH yang menyatakan akan dibahas oleh dewan untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai wewenang DPRD. Sekretaris DAP Yoap mengigatkan agar dewan tak hanya menerima aspirasi tetapi juga harus memperjuangkan aspirasi rakyat. Dia malah meminta DPRD untuk meniru para anggota DPR yang voting dan berkelahi saat rapat paripurna membahas skandal Century, lantaran ingin menyuarakan aspirasi rakyat. (reg/rat/sam/jpnn)
SORONG-- Rencana Pemprov Papua Barat untuk mendatangkan 7000 transmigran dari Jawa, ditentang sekelompok massa yang tergabung dalam Komite Nasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak