Transplantasi Jantung Babi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Transplantasi Jantung Babi
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dalam tradisi barat, perdebatan iman dan akal sudah selesai dengan munculnya Renaissance yang memenangkan akal atas iman. Akal mendapatkan tempat utama dalam peradaban Barat, sementara iman ditempatkan pada sudut sempit di ranah privat.

Dalam Islam perdebatan itu tidak pernah selesai sampai sekarang. Para filsuf berpendapat, dengan kekuatan akal yang dikaruniakan Allah seharusnya manusia terus berkembang dan tidak mandek dalam pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah kontemporer.

Para ahli syariah menganggap ajaran Islam sudah kafah dan sempurna, dan hukum-hukum Allah sudah bersifat final. Sebagian kalangan Islam kemudian memilih mengisolasi diri dengan menekuni tasawuf dan mistisisme untuk menghindari keriuhan ini.

Perdebatan panjang antara rasionalisme dan fatalisme--di antara sesama muslim maupun antara peradaban Islam dengan Barat--dijawab oleh pemikir Pakistan Muhammad Iqbal (1877-1938).

Iqbal meletakkan dasar-dasar pemikiran yang bisa menjembatani dua kubu yang terpisah itu.

Iqbal dianggap sebagai pemikir Islam yang paling otoritatif dan paling berpengaruh di dunia Islam modern. Pemikirannya dikumpulkan dalam buku ‘’Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam Islam’’, sampai sekarang masih tetap menjadi rujukan terkemuka ketika orang berbicara mengenai perdebatan Islam dan ilmu pengetahuan.

Bagi Iqbal, tidak ada pertentangan antara akal dan iman. Oleh para sekuler iman dianggap tidak terjangkau akal, dan karena itu dianggap sebagai tidak ilmiah dan tidak bisa dipercaya. Iqbal membantah dengan menyatakan bahwa akal mempunyai kemampuan ‘’beyond rationality’’ melampaui rasionalitas, untuk menembus hal-hal yang tidak terbatas, termasuk keberadaan Tuhan.

Iqbal menegaskan bahwa iman bisa dijelaskan melalui rasio dan akal, dan karena itu iman adalah ilmiah. Kepada kalangan konservatif Islam, Iqbal menegaskan bahwa Al-qur'an terus-menerus mengingatan orang beriman untuk berpikir dan mempergunakan akal.

Transplantasi organ babi mungkin akan menjadi tantangan besar umat Islam. Dalam tradisi barat, perdebatan iman dan akal sudah selesai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News