Transpolitan Mempercepat Kawasan Transmigrasi jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi
jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Ketua MPR Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapkan Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan masih membutuhkan pembangunan yang cepat dan merata, terutama di daerah-daerah yang masih terbelakang.
Menurutnya, transmigrasi modern transpolitan diyakini menjadi model terbaik dalam mempercepat kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
"Untuk itu, saya berharap segenap stakeholder dapat memberikan dukungan untuk program transmigrasi transpolitan ini," kata Gus Muhaimin yang akrab disapa saat menghadiri Rakornas Transmigrasi dan Pembekalan Mahasiswa KKN di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (16/5).
Gus Muhaimin menyebutkan salah satu bentuk dukungan nyata adalah dengan sharing anggaran, baik kementerian, lembaga, ataupun pemerintah daerah.
"Pembangunan transmigrasi adalah bagian sinergi yang telah berhasil dan membuktikan pembangunan selama 73 tahun ini,” tegasnya.
Menurut Gus Muhaimin, paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan.
Karena itu, lanjut Gus Muhaimin, transmigrasi modern transpolitan merupakan salah satu upaya yang mampu meningkatkan eksistensi program transmigrasi dalam percepatan pembangunan wilayah maupun pemerataan persebaran penduduk di Indonesia.
Gus Muhaimin menjelaskan, konsep transmigrasi modern atau transmigrasi transpolitan telah diusulkan oleh pemerintah Indonesia sejak 2018 sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam program transmigrasi.
transmigrasi modern transpolitan diyakini menjadi model terbaik dalam mempercepat kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi
- Akademisi Kritik Pola Komunikasi Pemerintah Soal Pagar Laut, Muncul Kesan Tidak Tegas
- Lanjutkan Capaian Kinerja 100 Hari Prabowo, Ketahanan Pangan & Pertumbuhan Ekonomi jadi Aspek Utama
- Wamendes Dorong Satu Data Tunggal Demi Percepat Pengentasan Kemiskinan di Level Desa
- Stabilitas Keuangan Indonesia Tetap Terjaga, Ini Penyebabnya
- Teken MoU dengan Kemenkum, Mendes Yandi Ingin Percepat Badan Hukum BUMDes
- 100 Hari Kerja, Mentrans Iftitah & Wamen Viva Yoga Aktif Berkoordinasi, Ini Tujuannya