Transportasi Udara Diprediksi Picu Inflasi Desember
jpnn.com - PONTIANAK - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat memprediksi inflasi pada Desember tahun ini diakibatkan transportasi udara.
“Desember 2016 terutama diperkirakan bersumber dari potensi risiko inflasi angkutan udara dan kelompok komoditas volatile foods. Di antaranya peningkatan harga pada komoditas daging ayam ras, sawi hijau dan gembung,” ujar Kepala BI perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto, Sabtu (10/12).
Dia menambahkan, meski Desember inflasi moderat, tapi masih tetap terkendali.
Berdasarkan pemantauan pola historis selama empat tahun terakhir, perkembangan cuaca saat ini bisa menekan inflasi.
“Kembali terutama komoditas sayur-sayuran serta ikan tangkap dikhawatirkan akan semakin meningkat seiring dengan dampak La Nina atau cuaca basah yang kemungkinan akan berlangsung,” tuturnya.
Dia memastikan, koordinasi TPID se-Kalbar akan terus diperkuat.
“Kemudian penting juga difokuskan terutama dalam rangka memitigasi risiko kenaikan harga serta kelancaran distribusi pasokan bahan pangan strategis,” terangnya.
Dalam rangka memitigasi risiko kenaikan harga serta distribusi pasokan bahan pangan strategis, TPID se-Kalimantan telah merumuskan beberapa rekomendasi kebijakan.
PONTIANAK - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat memprediksi inflasi pada Desember tahun ini diakibatkan transportasi udara. “Desember
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi