Travel Bubble Australia dan Selandia Baru Kemungkinan Dimulai Kuartal I 2021
Menkes Greg juga mengatakan kesepakatan akan mudah dicapai dengan Selandia Baru, karena beberapa negara bagian di Australia telah menyambut kunjungan warga Selandia Baru.
Akhir pekan kemain, Selandia Baru dan kawasan Cook Islands mengumumkan dibentuknya gelembung perjalanan, sehingga memungkinkan warga untuk melakukan perjalanan antara kedua negara tanpa karantina.
Keputusan Selandia Baru untuk mengizinkan gelembung perjalanan dengan Australia terinspirasi dari keputusan negara bagian Queensland, yang pekan lalu membuka perbatasannya untuk warga Selandia Baru.
Semua negara bagian di Australia telah dibuka untuk warga Selandia Baru, kecuali Australia Barat yang masih menerapkan ketentuan karantina selama 14 hari, saat warga Selandia Baru datang ke negara bagiannya.
Sejak Oktober, warga Selandia Baru sudah diperbolehkan melakukan perjalanan ke Australia tanpa harus menjalani karantina di negara bagian tertentu, tetapi tidak sebaliknya.
PM Ardern dalam konferensi pers tidak menyebutkan tanggal pasti kapan 'travel bubble' akan dimulai, tapi mengatakan kemungkinan akan terjadi di kuartal pertama tahun 2021.
"Kami tidak ingin menetapkan tanggal tertentu sebelum waktunya. sebelum kami membuat keputusan akhir, karena orang akan membuat rencana, memesan penerbangan, dan mungkin memesan hotel karantina yang bisa saja mereka batalkan," katanya.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan Pemerintah Federal Australia menyambut baik pengumuman Selandia Baru soal 'travel bubble' dengan negaranya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata