Tren Baru Fesyen di Masa Pandemi, yang Satu ini Cukup Digemari
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan, sejak pandemi daya beli masyarakat terhadap produk fesyen jauh menurun.
Butik-butik atau toko pakaian sepi pengunjung dan sebagian besar lebih memilih untuk belanja secara daring.
Ali menilai, kebiasaan ini pun akan terus berlanjut meski pandemi berakhir.
Sebab belanja secara online menawarkan berbagai kemudahan.
"Walaupun kangen juga dengan event offline, tetapi kebiasaan dan kemudahan-kemudahan yang didapat secara online akan terus berlanjut nantinya dan terdevelope ke yang lebih advance lagi," ujar Ali saat dihubungi ANTARA pada Senin.
Anak-anak muda lebih nyaman berbelanja daring, sebab kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan lain dibandingkan harus datang ke toko.
"Sekarang belanja itu sudah bukan leisure atau senang-senang lagi. Mereka bisa lihat 100 baju tapi yang dipilih cuma satu, kalau offline kan enggak, mereka jadi bisa saving waktu, energi dan banyak special offer juga," ujar desainer yang basis di Bali ini.
Pandemi juga menciptakan gaya hidup baru khususnya di bidang fesyen.
Tren baru di dunia fesyen muncul karena pandemi, yang satu ini konsepnya cukup digemari masyarakat.
- Pesona Modest Fashion dan Seni Global Berpadu di Istanbul
- Monogram dan Floral Mendominasi Tahun 2024, Begini Prediksi Tren Fesyen 2025
- Indodana & Transmarco Berkolaborasi untuk Memudahkan Pencinta Fesyen Premium
- Toko Resmi H&M Hadir di Shopee Mall, Dapatkan Koleksi Terbaru & Promo Menarik!
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item
- Amanda Manopo Ungkap Kebiasaan Pakai Baju Sekali Pakai