Tren Ekspor AMDK Meningkat, Nilainya Masih Kecil

jpnn.com, SURABAYA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor air minum dalam kemasan (AMDK) sepanjang tahun 2018 naik 13,76 persen dibandingkan pada 2017.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat menjelaskan, peningkatan ekspor tersebut bukan karena permintaan dalam negeri yang melambat.
“Lebih didorong oleh keinginan produsen untuk memperluas market-nya," tutur Rachmat di Surabaya, kemarin (27/3).
Rachmat menerangkan, beberapa negara tujuan ekspor air minum dan air mineral di antaranya ialah Malaysia, Singapura, Hongkong, Jepang, dan Australia.
Walaupun tren permintaan AMDK ke luar negeri menunjukkan angka yang positif, kenyataannya nilai tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan penjualan domestik.
Secara nilai dan volume, kontribusi ekspor masih di bawah lima persen. Sisanya diisi oleh demand dalam negeri.
"Namun, kondisi tersebut memperlihatkan bahwa produsen sekarang sudah mulai gencar membidik ekspor dan itu harus terus dioptimalkan," ujar Rachmat.
Sementara itu, berdasarkan data Aspadin, konsumsi AMDK tahun lalu tercatat mencapai 29 miliar liter secara nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor air minum dalam kemasan (AMDK) sepanjang tahun 2018 naik 13,76 persen dibandingkan pada 2017.
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- Pelindo Pastikan Layanan Bongkar Muat Tetap Berjalan saat Libur Isra Mikraj & Imlek
- Viral AMDK Keruh Dinilai 'Berbau' Persaingan Bisnis Tak Sehat
- Galon Bening AMDK jadi Pilihan Pasar Indonesia
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya