Tren Gaya Hidup Berubah, Mal Bukan Lagi Tempat Belanja

Tren Gaya Hidup Berubah, Mal Bukan Lagi Tempat Belanja
IDOLA ANAK-ANAK: Dua boneka karakter tokoh animasi Yo-kai Watch menghibur dan berdansa bersama pengunjung di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya, Rabu (18/1). Pertunjukan tersebut digelar untuk memeriahkan momentum Imlek di Tunjungan Plaza. Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

Peluang tersebut juga ditangkap para pebisnis food and beverage.

”Grup Ismaya yang menjadi kiblat pemain food and beverage di tanah air bersiap masuk pasar Surabaya pada 2018,” ungkapnya.

Ismaya Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang hospitality yang membawahkan beberapa merek restoran.

Sutandi menyebutkan, perusahaan tersebut akan membuka beberapa konsep kuliner di Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall.

”Seperti Mr Fox di Tunjungan Plaza 5, The Journal di Tunjungan Plaza 4 dan Pakuwon Mall, serta The People’s Cafe di Tunjungan Plaza 3,” kata Sutandi.

Langkah pengelola pusat belanja menggunakan konsep tersebut diyakini berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung.

Contohnya di Tunjungan Plaza 6 yang mengusung lifestyle mall dengan komposisi 40 persen tenant food and beverage.

”Sejak dibuka 23 September lalu, tingkat kunjungan terangkat hingga 40 persen,” ucapnya. (res/c17/fal)


Perubahan gaya hidup membuat masyarakat kini lebih banyak pergi ke mal untuk menikmati leisure, kuliner, atau sekadar kongko.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News