Tren Hijrah Membuat Banyak Orang Meninggalkan Pekerjaan di Bank demi Hindari Riba
Sektor ini mempekerjakan 1,7 juta orang pada tahun 2018.
Keuangan syariah jadi bisnis baru
Sunarso, Presiden Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengakui memang banyak orang yang telah meninggalkan pekerjaan di lembaga keuangan tempat dia bekerja karena alasan agama.
Namun, ia memandang tren hijrah sebagai peluang untuk lembaga keuangan syariah.
Ia menjelaskan tren ini ikut menentukan keputusan untuk menggabungkan unit perbankan syariah BRI dan dua pemberi pinjaman yang dikendalikan negara lainnya pada bulan Februari.
Mereka membentuk pemberi pinjaman syariah terbesar di Indonesia saat ini, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kepala eksekutif BSI, Hery Gunardi mengatakan kepada Reuters jika pihaknya berencana untuk melayani komunitas milenium yang lebih religius yang ingin menggandakan aset kekayaannya.
Di sektor 'fintech', beberapa perusahaan juga sudah merintis untuk lebih selaras dengan ajaran Islam, agar ikut mendapatkan bagian yang lebih besar dari ekonomi berbasis internet dengan nilai multi-miliar dolar di Indonesia.
Dima Djani, pendiri startup pinjaman syariah ALAMI, mengharapkan produk keuangan syariah benar-benar akan melesat dalam dua hingga tiga tahun seiring dengan semakin matangnya gerakan hijrah.
Perekrut sektor keuangan di Indonesia mengaku banyak yang menolak bekerja di bank konvensional karena takut riba
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Menteri BUMN: Kalau Bisa BTN jadi Megabank yang Memberikan Solusi Perumahan
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- Strategi BNI Perkuat Bisnis Konsumer & Korporasi untuk Perekonomian Sepanjang 2024