Tren Kinerja Kemensos Terus Meningkat, Nih Buktinya
Namun demikian, Mensos memastikan dalam pengelolaan anggaran dalam penanganan Covid-19, dilakukan dengan prinsip-prinsip kehati-hatian.
“Kami membuka diri dengan keterlibatan instansi pengawas seperti BPK DAN BPKP. Kami juga melibatkan LKPP dalam pengadaan barang,” katanya.
Riset bansos sembako dan BST ini dilakukan oleh Badrun Susanto yang meneliti bansos sembako, dan Hari Harianto Setiawan yang meneliti BST.
Di antara temuan penelitian, sebanyak 97,92 persen responden menyatakan bahwa mereka layak menerima BST. Sebanyak 86,49 persen responden penerima BST menyatakan belum pernah menerima bantuan sosial lain.
Kemudian 97,92 persen merasa layak menerima BST, dan 63,16 persen rela berbagi bantuan dengan mereka yang tidak menerima.
Hadir sebagai pembahas adalah peneliti Alvara Institut Hasanuddin Ali, peneliti Universitas Indonesia DR Ida Ruwaida, penelitian LIPI Rusli Cahaya, dan Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti.
Secara umum, narasumber menyoroti beberapa bagian termasuk soal metodologi. Adapun Ray Rangkuti menekankan pentingnya semua pihak mewaspadai adanya politisasi bansos di daerah.
"Kalau sudah seperti itu, tujuan dari bansos yang semula untuk penanganan dampak Covid, malah bisa bergeser," pungkasnya. (ikl/jpnn)
Mensos Juliari P. Batubara mengatakan bahwa kinerja Kemensos, khususnya dalam penanganan dampak Covid-19, trennya meningkat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Sahroni Setuju KPK-Kemendagri Setop Sementara Bansos Sampai Pilkada Selesai