Tren Naturalisasi Tim Asia Tenggara

Cara Instan Angkat Prestasi

Tren Naturalisasi Tim Asia Tenggara
Cristian Gonzales. Foto: Charlie L/indopos
Perjalanan prestasi Singapura setelah melakukan proses naturalisasi itu ternyata tak langsung mulus. Pada 2002 Negeri Singa itu bahkan gagal lolos dari fase penyisihan grup dan hanya menempati peringkat ketiga. Namun, Singapura tak menghentikan proses tersebut.

Pada Piala Tiger 2004, mereka mulai lebih selektif dalam naturalisasi. Singapura menaturalisasi pemain asal Nigeria, Itimi Dickson dan Agu Casmir. Hasilnya, Singapura berhasil menjadi jawara pada perhelatan tersebut. Di final Singapura menaklukkan Indonesia, baik pada laga kandang maupun tandang.

Vietnam tak mau ketinggalan. Mereka turut melakukan gerakan naturalisasi. Tak tanggung-tanggung, beberapa pemain mereka ambil. Beberapa nama yang pernah dinaturalisasi adalah Phan Van Santos (Fabio Santos) asal Brasil, Dinh Hoang Max (Maxwell Eyerakpo) asal Nigeria, Le Van Tan (Jonathan Quartey) asal Ghana, serta Le Trung Son (Jefferson Valentin) asal Brasil. Namun, pemain-pemain itu tak sampai masuk dalam tim inti karena VFF menolak pemain naturalisasi memperkuat timnas.

Selanjutnya, Filipina paling banyak melakukan naturalisasi pada ajang Piala AFF 2010. Dengan bantuan pemain-pemain itu, mereka sukses mendongkrak penampilan dan mampu menembus semifinal. Padahal, sejak Piala Tiger digelar, tim berjuluk The Azkals itu tak pernah bisa lolos dari fase grup.

PADA ajang Piala AFF 2012, pemain-pemain naturalisasi yang memperkuat negara Asia Tenggara semakin banyak. Indonesia menjadi salah satu tim yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News