Tren Pemulihan Ekonomi Nasional Meningkat, tetapi Perlu Mewaspadai Inflasi

Tren Pemulihan Ekonomi Nasional Meningkat, tetapi Perlu Mewaspadai Inflasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

Josua mengatakan peningkatan permintaan juga dipengaruhi oleh meningkatnya daya beli masyarakat di beberapa wilayah Indonesia karena harga komoditas.

Dia mencontohkan masyarakat sentra sawit di Sumatra yang terbantu dengan naiknya harga crude palm oil (CPO) dan masyarakat Kalimantan yang terbantu dengan naiknya harga komoditas batu bara.

Menurut Josua, kuartal tiga dan empat, sampai akhir tahun ini, kita melihat tingkat konsumsi masyarakat juga cenderung akan lebih meningkat dibandingkan tahun lalu. Ditambah lagi dengan dampak harga komoditas di beberapa wilayah, konsumsi masyarakat terbantu dengan harga komoditas misalkan di Sumatra.

“Beberapa provinsi kan mengandalkan sawit, makanya pendapatan mereka juga meningkat sehingga keinginan untuk belanja meningkat,” ujar Josua.

Josua memprediksi tren kenaikan itu akan bertahan hingga akhir tahun. Hal itu didorong oleh kebijakan pelonggaran pembatasan mobilitas yang menghidupkan sektor wisata dan normalnya mobilitas masyarakat. Hal itu menjadi sebab potensi konsumsi rumah tangga semestinya akan tetap bisa menopang prospek ekonomi pada jangka pendek dan menengah.

Meski demikian, Josua mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai inflasi global yang terkerek akibat perang Rusia-Ukraina.

Dia berharap pemerintah mampu menstabilkan harga komoditas dalam negeri karena sangat sensitif bagi konsumsi masyarakat.

“Kita lihat bahwa tingkat inflasi ini masih menjadi hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah. ditambah lagi tentunya adalah bagaimana belanja-belanja pemerintah harus terarah dan produktif," tegas Josua.

Aktivitas ekonomi domestik terus menunjukkan tren pemulihan. Namun, pemerintah diminta mewaspadai inflasi global yang terkerek akibat perang Rusia-Ukraina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News