Tren Pemulihan Ekonomi Nasional Meningkat, tetapi Perlu Mewaspadai Inflasi
Pemerintah juga didorong untuk melakukan belanja secara tepat dan terarah, terutama untuk program yang berkenaan dengan aktivitas produksi mikro dan program perlindungan sosial. Pelaku UMKM juga harus mendapatkan perhatian pemerintah.
Pasar Ekspor Baru
Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Ina Primiana mengatakan angka PMI Indonesia tetap ekspansif dalam beberapa bulan ke depan.
Dua tahun terakhir ini menunjukkan kita mampu. ternyata strategi yang sebelumnya sudah berhasil kenapa takut menghadapi yang ini. menurut saya bisa naik PMI dengan terus mencari pasar baru, investor masuk, itu akan bergerak,” kata Ina, Selasa (2/8).
Dalam sejarah, sejak pandemi PMI Indonesia selalu tinggi, bahkan pernah menyentuh angka 56 persen. Hal ini didorong konsumsi dalam negeri dan juga ekspor.
“Kemarin saja ketika semua negara lockdown, kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan PMI bagus, pasar ekspor yang ditinggalkan kita bisa masuk kesana, ini jadi bahan pelajaran baik,” ujar Ina.
Ancaman resesi dunia justru bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencari pasar baru.
“Dengan situasi global kan bisa dipelajari negara mana yang akan mendapatkan itu dan akan mengalami penurunan, resesi, atau negara mana yang bisa kuat, kita bisa pelajari, bisa mencoba bertahan di pasar ada, atau mencari pasar baru,” ungkap Ina.
Aktivitas ekonomi domestik terus menunjukkan tren pemulihan. Namun, pemerintah diminta mewaspadai inflasi global yang terkerek akibat perang Rusia-Ukraina.
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Presiden Prabowo Apresiasi Upaya Pengendalian Inflasi Daerah di Rakor Kemendagri
- Prabowo Yakin Swasembada Pangan Kunci Pengendalian Inflasi
- Mendagri Tito Sebut Inflasi 1,55 Persen di November Terendah Sejak Indonesia Merdeka