Tren Sektor Properti Naik 223 Persen, Potensi Bisnis Kian Membaik

jpnn.com, JAKARTA - PT Krakatau Sarana Properti (KSP) memanfaatkan 180 hektare lahan milik PT Krakatau Steel di area Cilegon untuk perumahan.
Manajer Divisi Real Estate PT Krakatau Sarana Properti Sugeng Rahardjo mengatakan pemanfaatan lahan itu dilakukan untuk memaksimalkan potensi bisnis di sektor properti.
Menurutnya, potensi bisnis di bidang properti kini kian membaik.
Data Real Estat Indonesia (REI) mencatat realisasi penjualan rumah komersial di seluruh Indonesia pada 2021 naik sebesar 223 persen.
REI mengatakan ada peningkatan 73.518 unit dibandingkan periode yang sama di 2020 yang hanya 22.721 unit. Data itu menunjukkan tren positif pasar properti nasional.
Melihat peluang itu, Sugeng mengatakan lahan di area Karakatau Steel terkoneksi langsung dengan kawasan industri di Cilegon dan sangat potensia.
"Saat ini, sudah mulai banyak yang industri yang akan membangun pabrik di Cilegon. Karena itu, ini akan menjadi peluang bagi Krakatau Sarana Properti untuk menyediakan perumahan,” kata Sugeng dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (15/4).
Sugeng membeberkan kebutuhan atas perumahan di area Cilegon akan pun kini makin meningkat seiring penambahan pabrik yang akan dibangun di wilayah itu.
Data Real Estat Indonesia (REI) mencatat realisasi penjualan rumah komersial di seluruh Indonesia pada 2021 naik sebesar 223 persen.
- 25 Tahun Eksis di Industri, Deretan Merek Ini Raih Golden Brand of The Year 2025
- Kantongi Izin Kawasan Berkat, PT Globalindo Intimates Siap Dorong Ekspor Garmen dari Klaten
- Bea Cukai Memperkuat Pengawasan untuk Melawan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
- BigBox AI dari Telkom Bantu Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis
- MultiVerse Conference 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Industri dan Akademisi
- Bea Cukai Amankan Kapal Pengangkut 60 Ribu Batang Rokok Ilegal di Perairan Pulau Setunah