Tren Skutik Bongsor akan Mengarah ke Penggunaan Mesin Kecil Ramah Lingkungan
jpnn.com, JAKARTA - Penerimaan skuter matik (skutik) di Indonesia makin populer. Model skutik gambot dengan mesin besar mulai mendapat tempat. Lantas bakal seberapa lama akan bertahan?
Menurut President Director and CEO PT Peugeot Motocycle Indonesia, desain skutik ke depannya akan semakin bebas dan mengaplikasikan mesin kecil.
"Sekarang saya bilang karena teknologi sudah begitu maju. Jadi ke depannya desain akan lebih bebas. Selain itu, tren mesin kecil juga akan mengikuti," kata Satya kepada media, di Jakarta.
Ke depan, tambah Satya, tren pengembangannya pada mesin-mesin kecil namun dengan tenaga yang sama besar. Hal ini karena mengejar efisiensi dan standar ketat emisi yang diterapkan di beberapa negara terutama Eropa.
"Skuter itu kan memang peruntukannya untuk mobilitas di dalam kota. Jadi mereka sangat fokus dalam mengejar dua hal tadi," lanjutnya lagi.
Di Indonesia sendiri, menurut Satya, akan mengikuti hanya saja peegerakannya tidak secepat di luar. Salah satu faktornya di regulasi.
"Selain itu ya kultur dan cara pandang pengguna motor kita sendiri. Namun kami yakin tren itu akan bergerak beriring dengan ragam produk yang ditawarkan di pasar," tegasnya.
Satya mencontohkan dari lini skuter Peugeot. Bodi bongsor tetapi mesin yang digendong cukup berkubikasi 125 cc.
Model skutik bongsor dengan mesin 150 cc ke atas sedang mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Lantas sampai kapan tren skutik seperti ini bertahan?
- Skutik Kembaran Nmax Berdarah Tiongkok Dijual Seharga Rp 21 Jutaan
- Duh! Peugeot Menyatakan Mundur Dari Pasar Otomotif Indonesia, Kenapa?
- Mengenal Konsep Desain Suzuki Burgman Street 125EX
- Kymco AK550 Premium 2024 Dilengkapi 2 Mode Berkendara, Nyaman Buat Touring
- Peugeot 408, Crossover Hybrid Dengan Spesifikasi Mumpuni
- Mengadopsi Teknologi Baru, Peugeot e-208 Lansiran 2023 Makin Bertenaga